Puisi 4

Cemooh

karya : Ahmad Farid


Keliru, salah, kalah, apakah itu dilarang?
Benar dan menang, apakah harusnya seperti itu?
Apa yang telah kulakukan?
Apa yang kaucurigai?

Bisik-bisik itu terdengar di telinga
Lewat, sesaat setelah buaian mimpi selesai didendangkan
Pergi sebelum mataku terbuka
Pergi sebelum anggotaku tubuhku bergerak secara sadar

Saat bola cahaya di ufuk timur muncul
Kodok-kodok meracaukan perihal yang tak kutahu
Burung-burung juga bernyanyi menyinggung
Rumput-rumput juga melenggak-lenggok seolah mengejek apa yang telah kulakukan

Aku tak tahu apakah yang mereka maksud
Bahkan saraf-saraf otakku tak sudi untuk mendukung
Aku tak dapat mengingat apa yang telah kulakukan
Aku tak dapat mengira apa yang terjadi sesaat sebelum ini

Katakanlah apa maumu
Katakanlah apa sebenarnya yang kaumau
Jangan hanya berbicara di belakang
Katakanlah yang sebenarnya, aku akan dengarkan

Semua senyap tak menjawab
Semua diam tak berkutik
Semua tertunduk menatap tanah basah
Semua palingkan pandangan, buang muka

Aku hengkang dari mereka
Aku punggungi wajah-wajah busuk itu
Tepat selangkah, cemooh kembali terdengar
Para pengecut itu kembali berdendang

Aku palingkan muka ke mereka
Suara itu kembali senyap, seolah tak ada apa-apa
Para bedebah itu, entah apa maunya
Sialan, mereka hanya tikus-tikus pemakan kotoran

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips praktis mengalikan angka 5

Tips praktis membagi dengan angka 5

What's On?

RSS Feed

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner