Puisi 5
Di Atas Puncak Kusendiri
karya : Ahmad Farid
Jalanku kini menanjak
Jalanku kini penuh dengan tantangan
Walau tubuhku terus ditarik oleh gravitasi
Tanggung jawab terus menarik kepalaku untuk tetap mendaki
Kaki terus kudorongkan, diayun ke depan
Napasku mulai tersengal
Debu jalanan mulai menyesakkan tenggorokan
Pedih mataku diterpa butir pasir yang beterbangan
Ketakutanku ikut menggantung, memberati tubuhku
Ia membebaniku bersama kemalasan
Mencoba menjatuhkanku, membiarkan aku terjun bebas
Mengikuti arah gravitasi bumi
Tapi, sejenak aku pikir kembali
Sosok yang menjadi motivasi perjalananku melambai di puncak jalan terjal ini
Menungguku untuk menyusulnya
Menungguku untuk berjalan bersamanya, bergandengan
Hingga akhirnya, puncak telah kuraih, walau kuselesaikan dengan susah payah
Malangnya, sang dewi itu sudah mulai jauh kembali
Meninggalkanku di puncak tertinggi seorang sendiri
Sementara dia berjalan turun menjauhi
Di atas puncak kini kusendiri
Angin-angin tak hentinya menguji
Dipaksa lebih kokoh walau angin lebih kuat dari sebelumnya
Sampai aku salah mengartikan hal itu sebagai sebuah siksaan
Aku memandang jalanku sebelumnya
Terjal dan menanjak, tak ada yang mudah
Orang-orang susah payah berjalan
Berdiri, terjatuh, melanjutkan walau merangkak
Aku berpikir sejenak
Sesusah itukah jalanku tadi?
Aku renungkan kembali
Ternyata, aku lupa untuk mensyukuri
Komentar