Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Puisi 3

Biar karya : Ahmad Farid Meniti jalan terjal dan berliku Mengarungi sungai yang deras Berdiam dan mencoba mencari solusi Hanya itu saja dan cukup itu saja Lewat melodi yang hampir terkenang Lewat bisikan angin yang berhembus Kumelangkah, meniti jalan terjal Melintasi kehidupan yang dirundung keraguan Walau langkahku sedikit lunglai Aku tak akan goyah Aku tak akan bergeming dengan tujuanku Walau gunung dan lautan yang mungkin akan menjadi penghalang Aku tak akan mundur Biar, biarkan aku sendiri Biarkan aku meniti jalanku seorang diri Tidak, bukan aku tak membutuhkan bantuan Hanya saja Aku tak ingin merepotkan orang lain Baca Puisi 4

Puisi 2

Tetes air padang gurun karya : Ahmad Farid Jengah dia menetes Warna-warni indah terlihat di lengkungannya Lewat penghalang, kilaunya memancar Terjatuh, terpencar, namun melubangi batu di bekas tetesannya Siapa tak ingin Tetes air di antara pasir gurun Yang tak bisa kau temukan setiap saat Hanya keberuntungan dan kepantasanlah kuncinya Kelangkaannya adalah sebuah spesial Keindahannya adalah primadona Lewat emas dia terhiasi Lewat intan dia berkilauan Baca Puisi 3

Puisi 1

Kacau Balau karya : Ahmad Farid Semua terhempas Terjungkir balik terlempar kacau Urakan dan tak beraturan Terselimuti hitam terbungkus legam Mereka mendiamkan kejahatan untuk kedamaian Memegang kepala dan menutup rapat telinga Terus bersandiwara Terus membohongi diri Hati nuraninya memekik Menjeritkan kebenaran yang terus ditahan rapat oleh mulutnya Hati nuraninya berontak Namun selalu disamarkan topeng tebalnya Menyangkalkan kebenaran Menjunjungkan kenikmatan Sampai hilang ditelan kabut legam Lanjut Puisi 2

What's On?

RSS Feed

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner